Halo, para Android Developer. Hari ini saya akan membagikan apa saja jenis-jenis layout di Android Studio yang perlu Anda ketahui. Sebelum masuk ke penjelasan tentang layout, saya akan menjelaskan untuk kalian yang belum tahu apa itu Android Studio. Android Studio merupakan platform resmi untuk mengembangkan aplikasi Android. Platform yang diterbitkan oleh Google ini juga dikenal dengan istilah Integrated Development Environment (IDE).
Jadi, buat kalian yang ingin belajar membuat aplikasi Android, bisa langsung mengunduh Android Studio di website resminya secara gratis. Jangan lupa untuk menginstal Java SE Development Kit karena bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java. Langsung saja kita lanjutkan pembahasan tentang jenis-jenis layout di Android Studio/
Belajar Membuat Aplikasi Android: Jenis Layout
Pada dasarnya, tatap muka di aplikasi Android dibuat menggunakan layout. Setiap layout merupakan subclass dari ViewGroup. View merupakan class dasar untuk tombol, kotak teks, dan widget lainnya di Android Studio. Berikut ini merupakan jenis-jenis layout yang umumnya digunakan di Android Studio yang dijelaskan oleh Ahmad Arif Faizin dalam kursus “Android Dasar Dari Nol Sampai Expert” di Udemy:
Linear Layout
LinearLayout merupakan jenis layout paling mendasar dan dijadikan layout default di Android Studio versi lama yang saat ini digantikan oleh ConstraintLayout. Tipe layout ini mewajibkan kita untuk mendesain secara linier dan berurutan, baik itu horizontal maupun vertikal.
Relative Layout
Relative Layout menampilkan elemen yang berkaitan satu sama lain. Kita bisa menentukan relasi antar elemen, sebagai contoh satu elemen UI dapat diposisikan di sebelah kiri atau di bawah elemen lain. Setiap elemen juga dapat ditempatkan berdasarkan batasan-batasan layout.
Berbeda dengan Layout Linear, Relative Layout tidak mewajibkan kita untuk menempatkan elemen secara berurutan dari atas ke bawah atau kiri ke kanan. Namun seperti dijelaskan, kita harus menempatkan satu
Relative Layout sangat bermanfaat dengan tingkat fleksibilitas yang tinggi terkhususnya untuk membuat aplikasi Android lintas perangkat dengan resolusi layar yang berbeda-beda. Relative Layout memungkinkan mengatur set kontrol dengan mudah pada hampir semua jenis layar jika dikembangkan dengan benar. Jenis Layout ini merupakan yang paling sulit dipahami.
Frame Layout
Frame layout didesain untuk memblok suatu area pada layar untuk menampilkan sebuah elemen. Pada umumnya, frame layout digunakan untuk satu child view karena sangat sulit mengatur child view yang dapat beradaptasi pada berbagai jenis resolusi layar. Namun, kita tetap dapat menambahkan berbagai children ke dalam sebuah frame layout dan mengatur posisi mereka di dalamnya dengan menggunakan gravity pada masing-masing child.
Frame layout memungkinkan kita untuk membuat objek yang saling tumpang tindih atau menumpuk. Jenis layout ini cenderung digunakan untuk aplikasi permainan dimana banyak elemen yang saling tumpang tindih.
Constraint Layout
Constraint layout merupakan layout default pada Android Studio 2.3. Layout ini secara konsep adalah perpaduan antara linear dan relative layout, dimana kalian bisa menempatkan elemen dimana saja namun harus diberikan sandaran atau relasi dengan elemen lain. Namun, layout ini hanya tersedia pada API mulai dari level 9 (Gingerbread) ke atas, sehingga jika kalian membuat aplikasi untuk API level yang lebih rendah maka constraint layout tidak bisa digunakan.
Belajar Membuat Aplikasi Android di Udemy
Itulah empat jenis layout di Android Studio. Untuk kalian yang ingin belajar membuat aplikasi Android dari dasar, tanpa berbekal pengetahuan ngoding, bisa mengambil kursus yang dibimbing oleh mas Ahmad Arif Faizin di Udemy. Beliau akan membimbing dan memperkenalkan kalian pada lingkup kerja Android Studio hingga studi kasus membuat aplikasi yang dapat dijalankan. Di situlah keseruan pengalaman belajar membuat aplikasi Android di Udemy.
Jika kalian bingung dan stuck, kalian bisa langsung bertanya melalui fitur ‘Q&A’ yang tersedia Udemy. Selain kursus membuat aplikasi Android, ada kelas-kelas lainnya yang bisa diikuti seperti kursus manajemen produk, desain grafis, internet marketing, dan lain-lain. Saat ini Udemy sudah tersedia dalam Bahasa Indonesia dan setiap harinya semakin banyak instruktur dari dalam negeri.
Wifi